Simply Tadabur : Surah al - Mumtahanah
Surah ke - 60, 13 Ayat, Madaniyyah
Nama lain :
• al - Mumtahanah (Perempuan yang diuji).
• al Mumtahinah (yang menguji iaitu Nabi S.A.W dan para Sahabat).
• al - Mawaddah.
al - Mumtahanah Ayat 1 : (peristiwa hampir fath Mekkah pada 8 Hijrah)
(SAHEEH INTERNATIONAL)
Al-Mumtaḥinah: That (Sūrah) Which Examines. Also called “al-Mumtaḥanah,” meaning “The Woman Examined.”
O you who have believed, do not take My enemies and your enemies as allies,¹ extending to them affection while they have disbelieved in what came to you of the truth, having driven out the Prophet and yourselves [only] because you believe in Allāh, your Lord. If you have come out for jihād [i.e., fighting or striving] in My cause and seeking means to My approval, [take them not as friends]. You confide to them affection [i.e., instruction], but I am most knowing of what you have concealed and what you have declared. And whoever does it among you has certainly strayed from the soundness of the way.
* i.e., close associates and friends.
(MELAYU)
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil musuh-Ku dan musuhmu menjadi teman-teman setia yang kamu sampaikan kepada mereka (berita-berita), kerana rasa kasih sayang; padahal sesungguhnya mereka telah engkar kepada kebenaran yang datang kepadamu, mereka mengusir Rasul dan (mengusir) kamu kerana kamu beriman kepada Allah, Tuhanmu. Jika kamu benar-benar keluar untuk berjihad di jalan-Ku dan mencari keredhaan-Ku (janganlah kamu berbuat demikian). Kamu memberitahukan secara rahsia (berita-berita Muhammad) kepada mereka, kerana rasa kasih sayang. Aku lebih mengetahui apa yang kamu sembunyikan dan apa yang kamu nyatakan. Dan barangsiapa di antara kamu yang melakukannya, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.
Kisah Sahabat Hatib bin Abi Baltaah R.A yang pernah menyertai peperangan Badar.
Beliau mengutus surat kepada keluarganya yang masih kafir di Mekah dengan menghantar utusan seorang perempuan untuk memberitahu bahawa Nabi S.A.W akan membuka Kota Mekah.
Lalu Nabi S.A.W menghantar Saidina Ali R.A, Miqdad bin Aswad R.A dan Zubair bin al - Awwam R.A untuk mengejar utusan tersebut dan menahan utusan yang dihantar (Raudhatul Khas).
Keluarga Hatib Abi Baltaah R.A bukan kalangan dari bangsa Quraisy Mekah. Mereka hanya mendapat perlindungan dari Quraisy Mekah.
Umar al - Khattab R.A sangat marah apabila mendengar berita tersebut dan ingin memenggal kepala Hatib Abi Baltaah R.A serta memanggilnya sebagai Munafik.
2. Jika tolong keluarga yang masih kufur atas dasar kasih sayang, apabila beliau ditangkap mereka akan membiarkannya terseksa.
3. Tidak perlu ada rasa kasih sayang terhadap orang kafir.
4. Sedangkan keluarganya kufur dan pernah menghalau Nabi S.A.W dan dirinya sendiri dari Mekah.
al - Mumtahanah Ayat 2 :
(SAHEEH INTERNATIONAL)
If they gain dominance over you, they would be [i.e., behave] to you as enemies and extend against you their hands and their tongues with evil, and they wish you would disbelieve.
(MELAYU)
Jika mereka menangkap kamu, nescaya mereka bertindak sebagai musuh bagimu dan melepaskan tangan dan lidah mereka kepadamu dengan menyakiti(mu); dan mereka ingin supaya kamu (kembali) kafir.
Sekiranya Hatib Abi Baltaah R.A ditangkap oleh keluarganya sendiri, mereka pasti akan memusuhinya.
Mereka akan mengatakan perkara buruk terhadapnya serta menginginkan kekufuran berlaku padanya.
al - Mumtahanah Ayat 3 :
(SAHEEH INTERNATIONAL)
Never will your relatives or your children benefit you; the Day of Resurrection He will judge between you. And Allāh, of what you do, is Seeing.
(MELAYU)
Karib kerabat dan anak-anakmu sekali-sekali tiada bermanfaat bagimu pada Hari Kiamat. Dia akan memisahkan antara kamu. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.
Adik beradik seibu sebapa yang kufur tidak dapat memberi manfaat.
2. Pendirian seorang mukmin perlu dijaga.
al - Mumtahanah Ayat 4 : (dalil naqli) nukilan kisah orang dahulu
Didatangkan Kisah Nabi Ibrahim A.S bersama kaum dan ayahnya yang kafir. Bahkan Nabi Ibrahim A.S tidak berkompromi dan berlepas diri terhadap sembahan kaum dan ayahnya.
Nabi Ibrahim A.S memohon pengampunan terhadap Ayahnya. Namun tidak diampunkan. Firman Allah :
وَٱغْفِرْ لِأَبِىٓ إِنَّهُۥ كَانَ مِنَ ٱلضَّآلِّينَ
"Dan ampunkanlah bagi bapaku, kerana sesungguhnya ia adalah dari orang-orang yang sesat;
(Surah al - Syuara : 86)
Perkataan Uswah disebut dua kali iaitu dalam Surah al Mumtahanah ayat 4 dan ayat 6. Ianya ditujukan kepada Nabi Ibrahim A.S.
Manakala perkataan Uswah yang ditujukan kepada Nabi Muhammad S.A.W dalam Surah al -Ahzab ayat 6.
Uswah adalah pangkat dan anugerah yang besar. Uswah bermaksud contoh berbuat baik yang disukai Allah.
3. Doa Nabi Ibrahim A.S :
رَبَّنَا عَلَيْكَ تَوَكَّلْنَا وَإِلَيْكَ أَنَبْنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِير
"Ya Tuhan Kami Hanya Kepada Engkau Kami Bertawakal dan Hanya Kepada Engkaulah kami bertaubat dan hanya kepada Engkau kami kembali".
(Surah al - Mumtahanah : 4)
al - Mumtahanah Ayat 5 : Doa Nabi Ibrahim supaya tindak tanduk tidak menjadi fitnah kepada orang kafir.
رَبَّنَا لَا تَجْعَلْنَا فِتْنَةًۭ لِّلَّذِينَ كَفَرُوا۟ وَٱغْفِرْ لَنَا رَبَّنَآ ۖ إِنَّكَ أَنتَ ٱلْعَزِيزُ ٱلْحَكِيمُ
"Wahai Tuhan kami! Janganlah Engkau jadikan pendirian dan keyakinan kami terpesong kerana penindasan orang-orang kafir, dan ampunkanlah dosa kami wahai Tuhan kami; sesungguhnya Engkaulah sahaja Yang Maha Kuasa, lagi Maha Bijaksana".
al - Mumtahanah Ayat 6 :
(SAHEEH INTERNATIONAL)
There has certainly been for you in them an excellent pattern for anyone whose hope is in Allāh and the Last Day. And whoever turns away – then indeed, Allāh is the Free of need, the Praiseworthy.
(MELAYU)
Sesungguhnya pada mereka itu (Ibrahim dan umatnya) ada teladan yang baik bagimu; (iaitu) bagi orang-orang yang mengharap (pahala) Allah dan (keselamatan pada) Hari Kemudian. Dan barangsiapa yang berpaling, maka sesungguhnya Allah Dialah yang Maha kaya lagi Maha Terpuji.
Tiada keuntungan bagi sesiapa yang tidak mahu berpaling atau membenci orang yang dibenci Allah. Malah masih duduk dekat dengan orang sedemikian.
Orang yang mengikuti arahan Allah dan Rasulullah S.A.W dengan membenci orang kafir yang memusuhi Islam akan mendapat kekayaan dan pujian semua makhluk.
al - Mumtahanah Ayat 7 : (Tasliyah pujukan supaya hatib bin Baltaah tidak lagi ragu - ragu memutuskan hubungan antara dia dan keluarganya)
(SAHEEH INTERNATIONAL)
Perhaps Allāh will put, between you and those to whom you have been enemies among them, affection. And Allāh is competent,¹ and Allāh is Forgiving and Merciful.
To accomplish this or whatever He should will.
(MELAYU)
Mudah-mudahan Allah menimbulkan kasih sayang antaramu dengan orang-orang yang kamu musuhi di antara mereka. Dan Allah adalah Maha Kuasa. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Boleh jadi dengan mentaati perintah Allah supaya memusuhi orang kafir dapat menjadikan sebahagian ahli keluarga Hatib bin Baltaah masuk Islam.
Contohnya apabila Nabi S.A.W berkahwin dengan Ummu Habibah R.A anak kepada Abu Sufyan sehingga Abu Sufyan sendiri kemudiannya masuk Islam.
al - Mumtahanah Ayat 8 : (pembahagian kafir harbi dan kafir zimmi)
(SAHEEH INTERNATIONAL)
Allāh does not forbid you from those who do not fight you because of religion and do not expel you from your homes – from being righteous toward them and acting justly toward them. Indeed, Allāh loves those who act justly.
(MELAYU)
Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu kerana agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil.
▪︎ Diharuskan bermuamalah dengan kafir zimmi yang tidak membunuh orang Islam atau menghalau serta tidak memusuhi Islam.
al - Mumtahanah Ayat 9 : (kafir harbi)
(SAHEEH INTERNATIONAL)
Allāh only forbids you from those who fight you because of religion and expel you from your homes and aid in your expulsion – [forbids] that you make allies of them. And whoever makes allies of them, then it is those who are the wrongdoers.
(MELAYU)
Sesungguhnya Allah hanya melarang kamu menjadikan sebagai kawanmu orang-orang yang memerangimu kerana agama dan mengusir kamu dari negerimu, dan membantu (orang lain) untuk mengusirmu. Dan barangsiapa menjadikan mereka sebagai kawan, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.
Orang Kafir harbi adalah orang kafir yang memusuhi Islam dan saling tolong - menolong serta berpakat untuk memusuhi Islam.
Sesiapa yang menjadikan kafir harbi sebagai teman dalam perjuangan Islam maka dia adalah orang yang zalim.
al - Mumtahanah Ayat 10 : (tema Surah iaitu perempuan yang berhijrah selepas perjanjian Hudaibiyah tahun ke-6 Hijrah)
(SAHEEH INTERNATIONAL)
O you who have believed, when the believing women come to you as emigrants, examine [i.e., test] them. Allāh is most knowing as to their faith. And if you know them to be believers, then do not return them to the disbelievers; they are not lawful [wives] for them, nor are they lawful [husbands] for them. But give them [i.e., the disbelievers] what they have spent.¹ And there is no blame upon you if you marry them when you have given them their due compensation [i.e., mahr]. And hold not to marriage bonds with disbelieving women, but ask for what you have spent and let them [i.e., the disbelievers] ask for what they have spent.² That is the judgement of Allāh; He judges between you. And Allāh is Knowing and Wise.
For marriage, i.e., compensate their loss.
When a disbelieving wife chose to join the disbelievers, a Muslim husband could demand in return the equivalent of her mahr. Likewise, the disbelievers had a similar right when a believing woman joined the Muslims. This and the following verses were revealed subsequent to the Treaty of al-Ḥudaybiyyah.
(MELAYU)
Hai orang-orang yang beriman, apabila datang berhijrah kepadamu perempuan-perempuan yang beriman, maka hendaklah kamu uji (keimanan) mereka. Allah lebih mengetahui tentang keimanan mereka; maka jika kamu telah mengetahui bahawa mereka (benar-benar) beriman maka janganlah kamu kembalikan mereka kepada (suami-suami mereka) orang-orang kafir. Mereka tiada halal bagi orang-orang kafir itu dan orang-orang kafir itu tiada halal pula bagi mereka. Dan berikanlah kepada (suami-suami) mereka, mahar yang telah mereka bayar. Dan tiada dosa atasmu mengahwini mereka apabila kamu bayar kepada mereka maharnya. Dan janganlah kamu tetap berpegang pada tali (perkahwinan) dengan perempuan-perempuan kafir; dan hendaklah kamu minta mahar yang telah kamu bayar; dan hendaklah mereka meminta mahar yang telah mereka bayar. Demikianlah hukum Allah yang ditetapkan-Nya di antara kamu. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
Dalam perjanjian Hudaibiyah yang terletak di miqat Syumaisi. Kafir Quraisy menghantar wakil Suhail bin Amr.
Antara isi perjanjian Hudaibiyah adalah pihak lelaki yang berhijrah perlu di hantar kembali ke Mekah. Lelaki pertama yang kena hantar kembali ke Mekah adalah anak Suhail bin Amr iaitu Abu jandal.
Manakala ada tiga orang wanita yang melarikan diri dari suaminya di Mekah dan turut berhijrah ke Madinah iaitu Subay'ah binti al Harith (suaminya Syaifiyun bin al - Rahib), Ummu Kulsum binti Uqbah bin Abi Muis (suaminya Amr bin al Asr) dan Umaimah binti Bisyr (suaminya Sabit bin Syamrah).
Wanita - wanita ini diuji samada penghijrahan mereka untuk mendapatkan dunia atau berhijrah berdasarkan keimanan. Ada riwayat mengatakan Umar al - Khattab R.A yang menguji mereka. Ada riwayat mengatakan Nabi S.A.W hanya menyuruh melakukan syahadah sahaja.
Umar al Khattab R.A menceraikan isterinya yang kafir di Mekah. Kemudian Umar al - Khattab R.A berkahwin pula dengan salah seorang wanita yang melarikan diri dari Mekah, iaitu Subay'ah. Manakala Ummu Kulsum dikahwini Zaid bin Tsabit R.A dan Umaimah pula dikahwini oleh Sahl bin Hunaif R.A.
al - Mumtahanah Ayat 11 : (isu mahar)
(SAHEEH INTERNATIONAL)
And if you have lost any of your wives to the disbelievers and you subsequently obtain [something],¹ then give those whose wives have gone the equivalent of what they had spent. And fear Allāh, in whom you are believers.
From the side of the disbelievers, i.e., war booty or a believing woman seeking refuge with the Muslims.
(MELAYU)
Dan jika seseorang dari isteri-isterimu lari kepada orang-orang kafir, lalu kamu mengalahkan mereka, maka bayarkanlah kepada orang-orang yang lari isterinya itu mahar sebanyak yang telah mereka bayar. Dan bertaqwalah kepada Allah Yang kepada-Nya kamu beriman.
Memberi mahar kepada wanita - wanita tersebut sama seperti nilai mahar yang diberikan suami mereka yang kafir dahulu.
al - Mumtahanah Ayat 12 :
(SAHEEH INTERNATIONAL)
O Prophet, when the believing women come to you pledging to you that they will not associate anything with Allāh, nor will they steal, nor will they commit unlawful sexual intercourse, nor will they kill their children, nor will they bring forth a slander they have invented between their arms and legs,¹ nor will they disobey you in what is right – then accept their pledge and ask forgiveness for them of Allāh. Indeed, Allāh is Forgiving and Merciful.
This is an allusion to pregnancy and childbirth, i.e., to falsely attribute a child (whether adopted or born of adultery) to a woman’s husband.
(MELAYU)
Hai Nabi, apabila datang kepadamu perempuan-perempuan yang beriman untuk mengadakan janji setia, bahawa mereka tiada akan menyekutukan Allah, tidak akan mencuri, tidak akan berzina, tidak akan membunuh anak-anaknya, tidak akan berbuat dusta yang mereka ada-adakan antara tangan dan kaki mereka dan tidak akan mendurhakaimu dalam urusan yang baik, maka terimalah janji setia mereka dan mohonkanlah ampunan kepada Allah untuk mereka. Sesungguhnya Allah maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Anak perempuan Nabi S.A.W iaitu Zainab R.A tidak berhijrah awal bersama Nabi S.A.W.
Hingga suaminya Abu al - Asr ditawan dalam perang Badar. Zainab cuba menggadaikan kalung yang diberi ibunya, Khadijah R.A untuk membebaskan suaminya.
Kandungan bai'ah :
- Tidak mensyirikkan Allah.
- Tidak mencuri.
- Tidak berzina.
- Tidak membunuh anak mereka.
- Tidak mengadakan kebohongan untuk menimbulkan permusuhan samada menggunakan tangan dan kaki, kerana kebiasaan wanita bercerita menggunakan kedua anggota tersebut sepenuh tenaga.
- Berusaha berbuat baik.
Baiah tersebut berlaku secara berkumpulan tanpa ada sentuhan.
al - Mumtahabah Ayat 13 :
(SAHEEH INTERNATIONAL)
O you who have believed, do not make allies of a people with whom Allāh has become angry. They have despaired of [reward in] the Hereafter just as the disbelievers have despaired of [meeting] the companions [i.e., inhabitants] of the graves.
(MELAYU)
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu jadikan penolongmu kaum yang dimurkai Allah. Sesungguhnya mereka telah putus asa terhadap negeri akhirat sebagaimana orang-orang kafir yang telah berada dalam kubur berputus asa.
Jangan jadikan pemimpin atau penasihat bagi sesuatu kaum, golongan yang dimurkai Allah (Yahudi Bani Quraizah, Bani Qainuqa, Bani Nadhir)
Diumpamakan orang yang mati dalam kekafiran seperti penghuni kubur yang berada dalam keputus asaan.